Furniture Jepara – Punya ide berkunjung ke Kalimantan Barat? Janganlah lupa untuk meluangkan waktu berkunjung ke Rumah Adat Kalimantan Barat yakni Rumah Radakng. Anda dapat melihat tiruan dari rumah adat ini di Jalan Sutan Syahrir, yang dibuat untuk melestarikan rumah asli suku Dayak. Bangunan sejauh 138 meter dengan tinggi 7 meter ini pernah dinobatkan oleh Museum Rekor Indonesia sebagai rumah adat paling panjang lho.
Rumah Radakng atau yang disebut juga sebagai rumah panjang berbentuk bangunan yang mempunyai panjang sampai 180 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 5-8 meter di atas permukaan tanah. Beberapa tiang penyangga dari rumah ini dibikin tinggi sekali dengan tangga yang lebar. Kenalan lebih dekat yuk fakta dan ciri-ciri rumah adat yang kental dengan suku Dayak ini.
Berikut Ini Jenis Rumah Adat Kalimantan Barat
1. Memiliki Filosofi Kebersamaan
Filosofi dari rumah berbentuk persegi panjang ini menggambarkan kebersama-samaan dan toleran dari tiap bagian keluarga. Memiliki bentuk yang benar-benar panjang ini membuat Rumah Radankng sanggup memuat beberapa puluh kepala keluarga dan beberapa ratus orang. Sayangnya, Rumah Radankng sudah mulai lenyap semenjak tahun 1960-an dan benar-benar susah diketemukan.
2. Bentuknya Panjang
Karena ukuran bangunan yang tinggi dan seperti panggung, untuk masuk ke dalam Rumah Radakng harus melalui tangga atau yang disebut juga dengan hejot. Tangga-tangga tersebut harus sejumlah ganjil dan disamakan dengan luas rumah. Makin luas rumah, maka makin bertambah juga tangga yang dibuat. Material pembuatan tangga untuk rumah adat asal Kalimantan Barat ini memakai kayu ulin. Kayu ulin populer sebagai kayu yang kuat dan bisa bertahan sampai ratusan tahun.
Sementara itu, lantai dari rumah adat ini dibuat dari belahan bambu atau kayu-kayu belahan pinang yang kuat berbentuk bundar lempeng. Penyekat untuk dinding-dindingnya dibikin dengan memakai papan.
3. Mengajarkan Nilai Toleransi
Sebagian besar rumah adat yang ada di Indonesia mempunyai nilai kepribadian masing-masing sama sesuai dengan adat istiadat dan keyakinan masyarakat di tempat. Rumah Radakng juga tidak cuma berperan sebagai rumah, tempat berlindung dan tempat pelindung diri saja. Bangunan khas suku Dayak ini juga mengajari nilai-nilai mulia yang pantas untuk diteladani oleh kehidupan kekinian sebagai dasar berlaku dalam bermasyarakat.
Bangunan yang luas dengan banyak penghuni dari beragam latar belakang yang berlainan dan pendapatan yang berbeda menyimbolkan kehidupan suku Dayak yang benar-benar serasi dan junjung tinggi persatuan, rasa sama-sama share yang kuat dan toleransi yang dalam. Mekanisme perumahan ini juga memperlihatkan jika masyarakat suku Dayak tak pernah membeda-bedakan status sosial dan memandang semua anggota sama rata.
4. Cenderung Menghadap Matahari Terbit
Penetapan sisi depan atau muka rumah yang sama sesuai dengan arah matahari keluar dan belakang rumah yang ikuti arah matahari tenggelam mengajari makna usaha keras selama seharian sampai hari berakhir. Hal ini memperlihatkan begitu karyawan kerasnya masyarakat suku Dayak dan tak pernah berpangku tangan atau bermalasan.
Status rumah ini juga sanggup membuat tempat tinggal yang semakin nyaman lho dan dapat Anda terapkan untuk rumah individu. Jumlahnya cahaya yang masuk di pagi hari akan membuat Anda makin fresh dan hemat energi. Sesudah melakukan aktivitas, di sore hari Anda dapat duduk nikmati satu cangkir teh di teras belakang rumah dengan kursi teras jati minimalis sekalian menanti matahari tenggelam.
5. Terdiri dari Pilar Besar Diukir Khas Dayak
Salah satu ciri-ciri khas dari Rumah Radakng ialah beberapa pilar penyangganya yang memiliki ukuran besar dan dihias dengan ukiran atau lukisan khas suku Dayak. Ukiran dan lukisan ini jadi ciri-ciri khas tiap rumah di Kalimantan. Pola seni gambar dari suku Dayak ini umumnya diambil dari bentuk binatang seperti burung enggang, naga, dan anjing. Tetapi dapat juga berbentuk bunga, tanaman, perisai, dan muka manusia. Tiap lukisan ini juga mempunyai makna, misalkan burung enggang dan naga yang sebagai lambang penguasa alam dan lambang kesucian. Dan perisai menggambarkan kokohnya pertahanan suku Dayak.
Tidak sekedar hanya Rumah Adat Kalimantan Barat, bangunan tradisional dari Kalimantan Barat ini mengandung banyak pelajaran dan etika yang dapat kita ambil, mulai dari bergotong-royong, rasa berbagi, toleran dan melihat sesama secara rata tanpa memandang kekayaan, kedudukan, rupa, dan garis keturunan. Keren ya? Mari selalu kita lestarikan!