Artikel

Keunikan Rumah Adat Jambi yang Penuh Ukiran Mebel Jepara

Keunikan Rumah Adat Jambi yang Penuh Ukiran Mebel Jepara

Toko Mebel Jepara – Jambi sebagai salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang tercipta saat Kerajaan Melayu Jambi berdiri sekitaran abad 17. Suku yang menempati provinsi Jambi ialah suku Batin. Provinsi yang berada di sekitar pinggiran Sungai Batanghari ini juga dibuat dari beragam kebudayaan yang berasal dari berbagai macam etnik, strata sosial, ekonomi, dan sebagainya. Keanekaragaman budaya ini juga bisa kita lihat dari rumah adat Jambi, yang disebutkan dengan nama Rumah Kajang Leko.

Rumah Kajang Leko sebagai ide arsitektur dari Marga Bathin. Hingga saat ini, orang Bathin tetap menjaga adat istiadat yang ditinggal oleh pendahulu mereka, bahkan juga warisan Kajang Leko juga masih bisa kita nikmati keindahannya dan masih dipakai. Salah satu perkampungan Bathin yang masih utuh ialah Daerah Lamo di Rantau Panjang. Arsitekturnya Rumah Kajang Leko sangat unik hingga wajar saja jika tetap dipertahankan sampai sekarang. Lihat yuk!

Berikut ini Keunikan Rumah Adat Jambi

1. Konstruksi Rumah Berbentuk Persegi Panjang

Konstruksi Rumah Berbentuk Persegi Panjang

Konstruksi Rumah Berbentuk Persegi Panjang

Bentuk dari Rumah Kajang Leko ialah persegi panjang dengan ukuran 12×9 meter. Bangunan ini berdiri dengan didukung 30 tiang memiliki ukuran besar. 24 tiang sebagai tiang khusus dan 6 kembali sebagai tiang pelamban. Untuk dapat naik ke rumah pentas ini, Anda harus menaiki tangga. Ada dua anak tangga, di samping kanan sebagai tangga khusus dan samping kiri sebagai tangga penteh.

Konstruksi atap dari rumah ini juga termasuk unik yang disebutkan dengan “gajah mabok”. Bubungan atapnya seperti perahu dengan ujung atas meliuk dan dibuat dari anyaman ijuk. Lengkungan ini disebutkan potong jerambah atau lipat kajang yang dihias dengan ukiran cantik.

Di bagian langit-langit ada material yang disebut tebar layar. Tebar layar sebagai plafon yang memisahkan ruang loteng dengan ruang di bawahnya. Umumnya, ruang ini dipakai sebagai ruang penyimpanan.

2. Ornamen Khas dengan Beragam Motif

Ornamen Khas dengan Beragam Motif

Ornamen Khas dengan Beragam Motif

Ornamen khas yang dipakai pada Rumah Kajang Leko ialah ukiran dengan beragam motif. Umumnya, pola ciri khas yang dipakai ialah motif flora dan fauna. Motif flora yang dipakai diantaranya motif bungo tanjung, tampuk manggis dan bungo jeruk. Motif bungo tanjung dibuatkan di bagian depan, sementara motif bungo jeruk di bagian luar atau di atas pintu.

Pemakaian motif flora pada ukiran mempunyai tujuan untuk menggambarkan jika Jambi sebagai daerah dengan keberagaman tumbuhan. Disamping itu, flora jadi simbol jika peran hutan untuk warga Jambi sangat penting. Motif flora ini juga dibikin dengan beragam warna yang memberi kesan-kesan cantik pada rumah.

Dalam pada itu, motif fauna atau motif binatang yang paling sering digunakan adalah motif ikan yang sebagai simbol jika warga Jambi ialah nelayan. Berlainan dengan motif flora, motif fauna dibikin tidak berwarna.

3. Susunan Rumah Berderet Memanjang

Susunan Rumah Berderet Memanjang

Susunan Rumah Berderet Memanjang

Beberapa rumah Kajang Leko, terutamanya di daerah Rantau Panjang dibikin di pada sebuah kompleks yang berderet memanjang. Beberapa rumah ini dibuat sama-sama bertemu dengan jarak antara rumah kurang lebih 2 meter. Di bagian belakang tiap rumah dibikin sebuah bangunan khusus untuk menyimpan padi yang disebutkan dengan bilik atau lumbung.

4. Banyak Ruangan dengan Masing-masing Fungsi

Banyak Ruangan dengan Masing masing Fungsi

Banyak Ruangan dengan Masing masing Fungsi

Ruang di dalam sebuah Rumah Kajang Leko mempunyai perannya masing-masing. Pada umumnya, rumah adat Jambi terdiri dari 8 ruang yang bermakna khusus. Beberapa ruang di antaranya:

  • Pelamban: ada di samping kiri bangunan induk yang lantainya dibuat dari material bambu untuk memudahkan air mengalir di bawahnya.
  • Ruang gaho: ruang memanjang di samping kiri bangunan yang terdiri dari dapur, tempat air dan ruang penyimpanan.
  • Ruang masinding: serambi depan yang dipakai untuk menerima tamu. Bagian ini bisa berisi kursi teras minimalis modern untuk menerima tamu.
  • Ruang tengah: ada di tengahnya bangunan dan biasa dihuni oleh wanita saat upacara adat.
  • Ruang balik menahan: serambi yang terdiri dari beberapa ruang, yakni ruang makan, ruang tidur orang tua dan anak gadis.
  • Ruang balik melintang: ruang ini dibikin semakin tinggi dibanding ruang yang lain karena dipandang seperti ruang khusus. Ruang ini tidak boleh dihuni oleh sembarangan orang.
  • Ruang atas/penteh: ruang yang ada di atas bangunan atau plafon yang membatasi antara atap dan sisi bawahnya. Ruang ini biasa dipakai untuk menyimpan barang.
  • Ruang bawah/bauman: ruang bawah tidak dengan lantai dan tidak berdinding yang dipakai untuk simpan barang atau mengolah ketika berada kegiatan dan pesta.

Penutup
Keunikan dari Rumah Adat Jambi ini sebagai bentuk dari cita rasa seni, budaya, dan kepercayaan warga Jambi. Tersebut kenapa penting untuk kita melestarikan rumah-rumah adat di Indonesia supaya masih tetap dapat berdiri kokoh.